Bank of Japan Naikkan Suku Bunga ke Level Tertinggi dalam 30 Tahun, tetapi Bitcoin dan Ethereum Tetap Tangguh

Tanggal: Jumat, 19 Desember 2025 | 05:45 WIB

Dalam langkah yang telah dinantikan oleh banyak orang selama berminggu-minggu, Bank of Japan (BOJ) mengumumkan pada 19 Desember 2025 bahwa mereka menaikkan suku bunga acuan jangka pendek sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%. Ini menandai tingkat tertinggi untuk suku bunga patokan Jepang dalam hampir tiga dekade, melanjutkan dorongan bertahap Gubernur Kazuo Ueda menuju normalisasi kebijakan moneter setelah bertahun-tahun suku bunga sangat rendah (dan bahkan negatif).

Keputusan ini bukanlah kejutan besar—pasar telah memperhitungkan kenaikan yang hampir pasti, dengan analis menyebutkan inflasi yang terus-menerus di atas target 2% BOJ, pertumbuhan upah yang kuat, dan ekonomi yang tangguh sebagai faktor utama. Suku bunga riil tetap sangat negatif, tetapi bank sentral menandakan bahwa mereka siap untuk terus mengetatkan kebijakan jika inflasi tetap sesuai jalur. Bagi Jepang, ini adalah langkah besar menjauh dari era stimulus besar yang mendefinisikan ekonominya selama ini.

Sumber: @TheMoneyApe (X)

Secara global, kenaikan suku bunga seperti ini sering kali membawa masalah bagi aset yang lebih berisiko. Biaya pinjaman yang lebih tinggi di Jepang dapat membatalkan “yen carry trade” yang terkenal, di mana investor meminjam dengan murah dalam yen untuk mengejar hasil yang lebih tinggi di tempat lain—seperti saham atau kripto. Kenaikan BOJ di 2024 dan awal 2025 diikuti oleh penarikan besar-besaran dari pasar kripto, dengan Bitcoin turun 20-30% setiap kali karena likuiditas yang mengerem.

Jadi, Anda mungkin mengharapkan berita hari ini untuk membuat Bitcoin dan Ethereum jatuh. Tapi yang menarik adalah: mereka tidak. Pada perdagangan terakhir tanggal 19 Desember, Bitcoin tetap stabil di atas $86.800, bahkan sedikit naik setelah pengumuman. Ethereum juga cukup tangguh, bertahan di atas $2.900 dengan kedua aset berada dalam zona hijau.

Sumber: Coinmarketcap

Mengapa Tenang?

Beberapa faktor tampaknya berperan. Pertama, kenaikan ini sangat diperkirakan sehingga pasar sudah mencerna informasinya—tidak ada kejutan besar dari konferensi pers Ueda, yang tetap berhati-hati dan bergantung pada data tanpa berkomitmen pada langkah agresif di masa depan. Ekspektasi ini didukung oleh data inflasi terbaru: CPI nasional Jepang sedikit menurun menjadi 2,9% tahun-ke-tahun di bulan November (turun dari 3,0% di Oktober), sementara CPI inti (tidak termasuk makanan segar) tetap stabil di 3,0%. Kedua angka ini tetap nyaman di atas target 2% BOJ selama 44 bulan berturut-turut, memperkuat argumen untuk normalisasi bertahap tanpa menunjukkan urgensi untuk pengetatan yang lebih tajam.

Kedua, yen sebenarnya melemah sedikit setelah pengumuman, mengurangi tekanan langsung pada carry trade.

Sebagai tambahan, data inflasi AS yang dirilis kemarin (18 Desember) lebih rendah dari perkiraan, dengan CPI headline di 2,7% tahun-ke-tahun dan CPI inti menurun menjadi 2,6%—terendah sejak awal 2021. Pembacaan yang lebih lembut ini (yang diperkirakan ekonom sekitar 3,0-3,1%) memicu harapan untuk pelonggaran Fed yang berkelanjutan dan mengurangi kekhawatiran tentang pengetatan global yang cepat, membantu mendukung aset risiko seperti kripto.

Sumber: @KobeissiLetter (X)

Dan sentimen pasar kripto secara umum telah didukung oleh minat institusional yang berkelanjutan, arus masuk ETF, dan persepsi bahwa likuiditas global tidak mengering secepat yang dikhawatirkan (terutama dengan bank sentral lain yang sedang melonggarkan kebijakan).

Tentu saja, ini masih awal. Pasar kripto terkenal sangat volatil, dan setiap pelepasan posisi yang tertunda masih bisa mempengaruhi harga dalam sesi mendatang. Kadaluarsa opsi dan posisi akhir tahun juga bisa menambah volatilitas. Tapi untuk saat ini, Bitcoin dan Ethereum tetap bertahan, mengingatkan kita sekali lagi bahwa pasar ini memiliki keahlian untuk melawan ekspektasi.

Disclaimer: Pandangan dan analisis yang disajikan dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan mencerminkan perspektif penulis, bukan nasihat keuangan. Investor disarankan untuk berhati-hati, melakukan riset independen, dan membuat keputusan sesuai toleransi risiko masing-masing.