Fetch.ai siap memungkinkan AI melakukan pembayaran otomatis atas nama pengguna mulai tahun 2026

Para agen AI otonom semakin mahir dalam mencari dan menyarankan pilihan belanja, tetapi sebagian besar masih berhenti di tahap pembayaran. Fetch.ai menyatakan akan meluncurkan sistem pembayaran baru pada tahun 2026, yang memungkinkan AI melakukan pembelian dan mengirim uang atas nama pengguna.

Fitur ini direncanakan akan diluncurkan pada bulan 1/2026 untuk mengatasi salah satu hambatan terbesar dalam adopsi agen AI. Saat ini, meskipun sistem yang ditujukan untuk konsumen dapat menyarankan penerbangan, hotel, atau layanan, hampir semuanya masih memerlukan persetujuan manusia secara real-time sebelum memproses pembayaran karena risiko keamanan, tanggung jawab hukum, dan kepatuhan regulasi.

Pendiri sekaligus CEO Fetch.ai, Humayun Sheikh, mengatakan masalahnya bukan pada akses ke infrastruktur pembayaran, tetapi pada cara sistem AI dirancang.

“Kami telah bekerja tentang ini selama minimal lima tahun, karena ekonomi sedang beralih dari web-first ke AI-first,” kata Sheikh. “Dan itu hanya bisa terjadi jika agen AI dapat berkomunikasi dan bertransaksi langsung satu sama lain.”

Pembayaran untuk AI, bahkan saat pengguna offline

Fungsi pembayaran baru diintegrasikan ke dalam platform ASI:ONE milik Fetch.ai, yang memungkinkan agen AI memesan layanan, membuat pesanan, dan mentransfer uang bahkan saat pengguna sedang offline. Perusahaan menyatakan akan bekerja sama dengan lembaga keuangan yang sudah ada daripada membangun infrastruktur sendiri.

“Menurut Sheikh, jalur pembayaran adalah penting tetapi belum cukup jika sistem hanya mampu menangani satu tugas secara terpisah. Itulah sebabnya sistem seperti ChatGPT belum bisa melakukan pembelian dan penjualan secara langsung.”

Fetch.ai sedang mengintegrasikan dengan sistem Visa, menambahkan lapisan kepercayaan, keamanan, dan KYC. Meskipun teknologi sudah siap, peluncuran ditunda ke bulan 1 agar Visa dapat melakukan pemeriksaan tambahan. Dukungan dari Mastercard diperkirakan akan menyusul.

Untuk mengurangi risiko, sistem menggunakan informasi pembayaran sekali pakai sebagai pengganti nomor kartu tetap. Visa akan memberikan informasi sementara yang hanya mengizinkan transaksi dalam batas nilai dan tujuan yang ditentukan.

Mendukung kartu tradisional dan transaksi on-chain

Platform ini mendukung pembayaran kartu tradisional maupun transaksi on-chain menggunakan USDC atau FET, token asli dari Fetch.ai. Perusahaan menyatakan mereka menghindari transfer bank langsung karena persyaratan hukum yang lebih kompleks.

Fetch.ai juga mengintegrasikan lapisan identifikasi yang memaksa agen untuk beroperasi atas nama pengguna atau perusahaan yang dapat diverifikasi, bukan secara anonim. Pendekatan ini muncul dalam konteks banyak platform ritel yang menentang alat belanja otomatis yang meniru perilaku manusia.

Baru-baru ini, Amazon mengirim surat kepada Perplexity yang meminta mereka menghentikan alat Comet, menuduh AI ini meniru pembeli dan melanggar ketentuan layanan. Sheikh menyatakan bahwa agen Fetch.ai dirancang untuk beroperasi secara transparan, dengan identitas yang berkelanjutan terkait pengguna tertentu.

“Ketika sebuah agen tidak aktif, misalnya karena server lokal offline, ia masih memiliki ‘kotak surat’. Ketika kembali online, ia memeriksa pesan, menafsirkan, dan mengeksekusi tindakan,” kata Sheikh.

Latar belakang internal dan arah jangka panjang

Peluncuran ini berlangsung di tengah ketidakpastian dalam Aliansi Artificial Superintelligence (ASI) — yang didirikan oleh Fetch.ai bersama SingularityNET dan Ocean Protocol pada tahun 2024. Pada bulan 10/2025, Ocean menarik diri dari aliansi karena ketidaksepakatan tentang pengelolaan dana dan penutupan jembatan token.

Meskipun demikian, Fetch.ai menyatakan tetap teguh pada model yang memungkinkan pengguna dan perusahaan mengoperasikan agen mereka sendiri, daripada bergantung pada platform terpusat.

“Kami menyediakan arsitektur agar semua orang dapat memiliki dan mengoperasikan agen mereka,” kata Sheikh. “Setiap agen mewakili pengguna tertentu.”