Perkiraan Harga XRP: Keputusan Bank Sentral Jepang Mendatang, XRP Menguji Dukungan Kunci $1.75 Darurat

Global makro kebijakan yang berbalik arah secara mendadak sedang mendorong XRP ke sebuah persimpangan penting. Dengan kemungkinan Bank of Japan mengumumkan kenaikan suku bunga pada hari Jumat, kekhawatiran pasar terhadap penutupan posisi besar-besaran “arbitrase yen” meningkat tajam, menyebabkan XRP mengalami penurunan berturut-turut selama dua hari, dan menguji support kritis di sekitar $1.8 pada 18 Desember. Berbeda dengan tekanan jual jangka pendek, pasar ETF spot XRP menunjukkan ketahanan yang mengejutkan, dengan aliran dana bersih selama 23 hari berturut-turut, totalnya telah menembus $1,03 miliar, sementara undang-undang struktur pasar di AS menunjukkan kemajuan. Bentrokan sengit antara faktor jangka pendek dan jangka panjang ini menjadikan kisaran $1.75 hingga $2.0 sebagai titik pengambilan keputusan utama untuk menentukan tren XRP dalam beberapa bulan mendatang.

Rasa sakit jangka pendek: bayangan kenaikan suku bunga Bank of Japan dan risiko penutupan posisi arbitrase yen

Ketika perhatian global tertuju pada kantor pusat Bank of Japan di Tokyo, pergerakan harga XRP secara jelas mencerminkan kecemasan pasar. Para ekonom secara umum memperkirakan bahwa Bank of Japan akan mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada 19 Desember, menaikkan suku bunga kebijakan menjadi 0,75%. Namun, ketakutan pasar yang sebenarnya bukan berasal dari kenaikan suku bunga yang sudah diperkirakan ini, melainkan dari panduan “suku bunga netral” selanjutnya. Jika Bank of Japan mengisyaratkan bahwa target suku bunga netral (yaitu tingkat suku bunga yang tidak merangsang maupun menahan ekonomi) berada di kisaran 1,5% hingga 2,0%, ini berarti siklus kenaikan suku bunga berulang mungkin akan dimulai lagi pada 2026.

Prospek ini bertabrakan dengan ekspektasi dovish yang baru-baru ini muncul dari Federal Reserve AS karena pendinginan inflasi, dan selisih suku bunga antara Jepang dan AS dapat dengan cepat menyempit. Ini secara langsung mengancam strategi “arbitrase yen” yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, di mana investor meminjam yen dengan suku bunga rendah dan berinvestasi dalam aset berisiko tinggi seperti XRP. Jika selisih suku bunga menghilang, trader akan dipaksa menutup posisi leverage ini, menjual aset, dan melunasi pinjaman yen, yang dapat memicu penurunan berantai di berbagai pasar. Sebagai referensi, setelah Bank of Japan menyesuaikan kebijakan pada Juli 2024, XRP mengalami penurunan lebih dari 34% dalam beberapa hari saja. Risiko terulangnya skenario ini adalah faktor utama yang menekan harga XRP dalam jangka pendek secara makro.

Fondasi jangka panjang: aliran dana ETF yang terus berlanjut dan kemajuan undang-undang struktur pasar

Meskipun awan makro jangka pendek gelap, aliran dana institusional menunjukkan gambaran yang berbeda. Data menunjukkan bahwa pasar ETF spot XRP di AS menunjukkan kemampuan menarik dana yang kuat, dengan aliran bersih sebesar $18,99 juta pada 17 Desember, dan telah mencatat rekor 23 hari berturut-turut aliran dana bersih, dengan total masuk bersih sejak peluncuran mencapai $1,03 miliar. Tren “semakin turun, semakin beli” ini menunjukkan bahwa beberapa investor jangka panjang mungkin melihat volatilitas saat ini sebagai peluang untuk mengakumulasi, didukung oleh prospek regulasi yang lebih jelas dan adopsi XRP yang lebih luas.

Sinyal positif juga datang dari sisi regulasi. Kepala urusan AI dan cryptocurrency di Gedung Putih, David Sachs, baru-baru ini mengungkapkan bahwa undang-undang struktur pasar yang penting telah mendapatkan kemajuan signifikan dan diperkirakan akan memasuki proses “mark-up” di Senat pada Januari 2025. Undang-undang ini bertujuan memberikan kerangka regulasi yang jelas untuk cryptocurrency, dan sangat penting bagi XRP. Mengingat pengadilan AS telah memutuskan bahwa XRP bukan sekuritas, pengesahan undang-undang ini akan menghapus ketidakpastian yang ada dan membuka jalan bagi adopsi institusional yang lebih luas. Melihat kembali saat undang-undang ini disahkan di DPR pada Juli 2025, XRP melonjak hampir 15% dalam satu hari, menunjukkan sensitivitas pasar terhadap berita ini.

Analisis mendalam faktor bullish dan bearish XRP

Faktor bearish utama (jangka pendek):

• Risiko Bank of Japan: kenaikan suku bunga dan panduan hawkish dapat memicu penutupan posisi arbitrase yen.
• Teknis lemah: harga menembus di bawah MA 50 dan MA 200 (EMA), tren jangka pendek cenderung bearish.
• Likuiditas makro: pasar liburan akhir tahun yang sepi meningkatkan risiko volatilitas.

Faktor bullish utama (menengah dan panjang):

• Dukungan dana ETF: aliran dana bersih selama 23 hari menunjukkan keinginan institusi untuk mengakumulasi saat harga rendah.
• Prospek regulasi: kemajuan substantif dalam undang-undang struktur pasar menghilangkan ketidakpastian kebijakan jangka panjang.
• Dukungan valuasi: sejak peluncuran ETF pada November, harga telah mengalami koreksi sekitar 22%, mendekati zona support kunci.

Perspektif teknikal: level harga penting dan garis pemisah bullish-bearish

Dari analisis grafik, XRP saat ini berada di titik teknikal penting yang membutuhkan arah yang jelas. Setelah penurunan sekitar 6,5% selama dua hari berturut-turut, XRP secara signifikan berada di bawah MA 50 (sekitar $2.1562) dan MA 200 (sekitar $2.4233), yang biasanya dianggap sebagai sinyal pelemahan tren jangka menengah oleh trader teknikal.

Bagi trader, beberapa level harga kunci perlu diperhatikan. Di sisi penurunan, $1.75 adalah support utama pertama; jika gagal bertahan, harga bisa turun lebih jauh ke $1.50. Di sisi kenaikan, $2.0 adalah level psikologis penting dan resistance awal; hanya jika mampu menembus dan bertahan di atas level ini, peluang munculnya rebound menuju $2.5 bahkan mendekati MA 200 di atas terbuka. Analis menunjukkan bahwa jika harga mampu menembus dan stabil di atas MA 50, ini bisa menandai pembalikan tren turun jangka pendek dan membuka ruang untuk rebound jangka menengah ke sekitar $2.5 atau bahkan mendekati MA 200. Singkatnya, $2.0 menjadi titik penting dalam pertarungan kekuatan bullish dan bearish saat ini.

Risiko dan prospek: bagaimana menangkap siklus volatilitas XRP

Secara keseluruhan, pasar XRP sedang menyajikan pertarungan sengit antara risiko jangka pendek dan nilai jangka panjang. Dalam 1-4 minggu ke depan, keputusan Bank of Japan dan reaksi berantai yang dihasilkannya akan menjadi faktor utama yang menggerakkan harga, dengan tren cenderung berhati-hati dan support di $1.75 menjadi ujian. Jika pernyataan Bank of Japan lebih hawkish dari ekspektasi, dan aliran dana ETF terhenti, harga bisa turun ke $1.5.

Namun, untuk jangka menengah (4-8 minggu) dan panjang (8-12 minggu), gambaran menjadi lebih optimis. Aliran dana ETF yang terus berlanjut memberikan fondasi kuat untuk pasar, dan kemajuan undang-undang struktur pasar di paruh pertama tahun depan kemungkinan akan menjadi katalis penguatan yang kuat. Banyak analis menargetkan harga sekitar $2.5 dalam jangka menengah dan $3.0 dalam jangka panjang. Bagi investor, strategi saat ini adalah membedakan antara trading jangka pendek dan investasi jangka panjang: trader harus waspada terhadap volatilitas yang dipicu oleh keputusan Bank of Japan dan menjaga stop-loss ketat; sementara investor jangka panjang dapat memperhatikan peluang akumulasi di support utama (seperti kisaran $1.75-$1.50), didukung oleh kepercayaan terhadap kejelasan regulasi di AS dan prospek penggunaan XRP dalam pembayaran lintas batas dan aplikasi jangka panjang lainnya.