Saya rasa reformis dari Wosh kemungkinan besar akan mendapatkan momentum, sementara Hakett yang berusaha mempertahankan posisi dovish tidak mudah.

Reversal dari Wosh sama sekali bukan perubahan mendadak, melainkan sudah memiliki logika reformasi yang jelas sejak awal—dia selalu menentang pelonggaran ekonomi secara sembarangan selama periode stabilitas ekonomi, bahkan pernah mengundurkan diri karena protes terhadap QE. Sekarang, seruannya untuk “mengurangi neraca aset dan mengendalikan inflasi, serta memberi ruang untuk penurunan suku bunga lagi” sesuai dengan tuntutan penurunan suku bunga Trump, dan mendapatkan dukungan dari tokoh kunci seperti Powell dan CEO JPMorgan, Dimon. Dukungan ini terbukti dari kenaikan tingkat dukungan dari 11% menjadi 47%. Selain itu, dia mengusulkan “memperbaiki bukan menggulingkan” Federal Reserve, tidak melakukan revolusi radikal. Pendekatan reformasi yang moderat ini lebih mudah diterima internal, berbeda dengan Hakett yang karena hubungan dekat dengan Trump memicu kontroversi tentang “kemerdekaan Federal Reserve”. Tingkat dukungannya turun drastis dari 81%, dan meskipun menyatakan akan menjaga kemerdekaan, kepercayaan pasar sulit pulih dengan cepat.

Namun, Hakett juga tidak sepenuhnya tanpa peluang, karena dia belum benar-benar tertinggal. Trump sangat menghargai loyalitas, dan jika dia mampu menghilangkan kekhawatiran pasar terhadap “campur tangan politik dalam kebijakan moneter”, mungkin bisa membalikkan tren negatif. Tapi dari tren saat ini, pergeseran dari “pemberian likuiditas besar-besaran” ke “reformasi yang tepat sasaran” sudah menjadi arah utama, dan usulan Wosh lebih sesuai dengan tren ini, sehingga peluang kemenangan lebih besar.