Pasar kripto berubah sangat cepat. Saat ini sedang ramai, besok mungkin sudah tidak ada yang peduli. Akhirnya hanya tersisa sejumlah kecil koin dengan kedalaman pasar yang dangkal dan kesulitan dalam penemuan harga—ini yang disebut sebagai aset ekor panjang. Bisa berupa token ekosistem di blockchain baru, bisa juga token baru dalam ekosistem Bitcoin, atau token tata kelola dari DAO tertentu.

Dari sudut pandang protokol DeFi, aset-aset ini seperti tanah perawan yang belum dikembangkan. Secara teori, tingkat pengembaliannya sangat tinggi, tetapi risikonya juga besar. Inti masalahnya adalah: bagaimana menyediakan harga yang adil, anti-manipulasi, dan dapat dipercaya oleh kontrak pintar untuk aset yang kekurangan kedalaman pasar, tersebar transaksi, dan mudah dimanipulasi oleh beberapa transaksi besar?

Metode oracle tradisional—mengambil data dari beberapa bursa besar lalu menghitung rata-ratanya—sudah benar-benar tidak efektif lagi. Kenapa? Karena aset semacam ini sama sekali tidak terdaftar di bursa utama, mungkin hanya ada di satu pool dana di DEX tertentu, atau tersebar di beberapa bursa kecil dengan volume transaksi yang tipis, sehingga satu transaksi besar saja bisa memanipulasi harga menjadi tinggi atau rendah palsu.

Ini menciptakan siklus mati: tanpa sumber harga yang terpercaya, protokol pinjaman tidak berani menjadikan aset ini sebagai jaminan, protokol derivatif tidak bisa mengembangkan produk berbasis aset ini, dan akhirnya likuiditas serta aplikasi nyata menjadi tertekan. Aset ekor panjang ini akan selalu terjebak di situ.

Untuk benar-benar menyelesaikan masalah ini, kita tidak bisa lagi menggunakan pendekatan lama "pengumpulan-penyimpanan", melainkan harus merancang mekanisme baru—yang mampu beradaptasi dengan kondisi pasar yang kurang likuid dan tersebar, serta membangun sistem penemuan dan verifikasi harga yang dinamis. Ini bukan hanya masalah teknologi, tetapi juga upaya untuk mendefinisikan ulang logika penetapan harga DeFi.