Baru-baru ini, langkah JPMorgan memicu gelombang besar di dunia keuangan. Dalam waktu singkat, bank terkemuka ini memangkas dana yang disimpan di The Federal Reserve (FED) dari 409 miliar dolar AS menjadi 63 miliar dolar AS, lalu segera memborong obligasi AS hingga mencapai 450 miliar dolar AS. Ini bukan sekadar penyesuaian alokasi aset, tetapi sebuah langkah awal dalam mempersiapkan diri untuk siklus penurunan suku bunga.

Mengapa harus bertindak sekarang? Kuncinya terletak pada jendela waktu. The Federal Reserve (FED) telah menurunkan suku bunga ke tingkat terendah dalam tiga tahun, dan era imbal hasil tinggi akan segera berakhir. J.P. Morgan jelas ingin mengunci imbal hasil jangka panjang sebelum suku bunga kehilangan daya tarik. Saat rekan-rekannya masih pusing karena kerugian obligasi, mereka justru bisa bergerak dengan ringan karena sebelumnya telah menghindari risiko obligasi jangka panjang.

Perubahan halus di seluruh pasar patut dicatat. Ukuran sistem perbankan bayangan mencapai 63 triliun dolar AS, dan kredit swasta juga membengkak menjadi 1,8 triliun dolar AS. Struktur leverage ini, jika menghadapi penarikan terpusat, akan memiliki konsekuensi yang sangat serius. Obligasi dengan imbal hasil tinggi baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda gangguan, dan pasar secara perlahan mulai mundur. The Federal Reserve (FED) bahkan harus turun tangan untuk menyelamatkan keadaan, mengeluarkan 40 miliar dolar AS setiap bulan untuk "memberi dukungan" kepada pasar obligasi jangka pendek.

Dari sudut pandang tertentu, langkah besar Morgan Stanley bisa jadi merupakan langkah awal setelah mencium risiko, atau bisa juga menandakan badai yang lebih besar sedang menumpuk. Rantai aliran dana global sekarang seperti senar yang tegang, begitu salah satu bagian melonggar, seluruh ekosistem harus menghadapi penetapan harga ulang. Ini benar-benar layak diperhatikan mengenai dampaknya terhadap lingkungan likuiditas pasar kripto.