Kontrak berjangka (futures contract) terlihat rumit, tetapi sebenarnya adalah sebuah “janji untuk transaksi di masa depan”. Secara sederhana, ini adalah protokol yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, yang sepakat untuk menukar suatu aset pada harga tertentu di suatu waktu di masa depan. Alat derivasi jenis ini banyak digunakan untuk dua tujuan: menghindari risiko dan mendapatkan keuntungan.
Bagaimana kontrak berjangka berfungsi?
Setelah membuka kontrak berjangka, trader perlu memperjelas tiga poin: jumlah aset yang diperdagangkan, harga transaksi, dan tenggat waktu penyelesaian. Ketika tiba hari jatuh tempo kontrak, trader harus menyelesaikan pengiriman aset atau dana sesuai kesepakatan. Namun, ada hal menarik di sini—kebanyakan trader tidak akan menunggu sampai kontrak benar-benar jatuh tempo. Mereka biasanya melakukan operasi terbalik di pasar dan menutup posisi untuk menghindari kewajiban penyelesaian fisik.
Tiga Pilihan untuk Perdagangan Berjangka
Setelah mendapatkan posisi futures, trader menghadapi tiga pilihan:
Jalan Satu: Penutupan Lindung Nilai — Ini adalah praktik yang paling umum. Buatlah transaksi yang bernilai setara dan berlawanan untuk mengimbangi posisi asli, dan segera menyelesaikannya.
Jalur Dua: Operasi Perpanjangan — Jika masih optimis terhadap pasar di masa depan, Anda dapat menutup kontrak saat ini dan kemudian membuka posisi kontrak untuk periode berikutnya. Dengan cara ini, Anda “melanjutkan” posisi yang ada ke masa depan yang lebih jauh.
Jalur Tiga: Penyerahan Langsung — Memegang sampai kontrak jatuh tempo, menyelesaikan pertukaran aset atau dana pada hari penyerahan.
Apa Perbedaan Antara Futures dan Derivasi Lain?
Futures sering dibandingkan dengan opsi, kontrak forward:
Opsi hanya memberikan hak untuk memilih (bisa beli atau tidak beli), sedangkan kontrak berjangka adalah kewajiban yang harus dipenuhi.
Kontrak berjangka lebih fleksibel, biasanya merupakan protokol pribadi, syarat dapat disesuaikan secara bebas; sedangkan futures memiliki tingkat standar yang lebih tinggi, dilakukan di bursa resmi, dengan aturan yang lebih ketat.
Apa saja aset yang dicakup oleh pasar futures?
Aset dasar dari kontrak berjangka beragam: mata uang fiat, saham, indeks, obligasi negara, mata uang kripto (termasuk Bitcoin), bahkan minyak, logam mulia, dan produk pertanian juga dapat diperdagangkan melalui futures.
Dua cara penyelesaian harus dipahami dengan jelas
Pengiriman fisik — Mengantarkan aset fisik yang sebenarnya kepada pembeli saat jatuh tempo.
Penyelesaian Tunai — Tidak melibatkan pemindahan fisik, hanya bertukar uang tunai yang sesuai. Misalnya, kontrak berjangka Bitcoin CME adalah model penyelesaian tunai, di mana yang diperdagangkan adalah kontrak berdasarkan harga pasar Bitcoin, bukan Bitcoin yang sebenarnya.
Bagaimana trader menganalisis pergerakan futures?
Untuk mendapatkan keuntungan di pasar berjangka, trader biasanya menggunakan dua pendekatan: menerapkan analisis teknis untuk melihat grafik, indikator, dan tren sejarah; menggabungkan analisis fundamental untuk memperhatikan berita pasar, perubahan kebijakan, dan hubungan penawaran dan permintaan. Kombinasi keduanya dapat meningkatkan tingkat kemenangan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Bagaimana cara memahami kontrak berjangka? Pengetahuan dasar yang harus diketahui oleh trader
Kontrak berjangka (futures contract) terlihat rumit, tetapi sebenarnya adalah sebuah “janji untuk transaksi di masa depan”. Secara sederhana, ini adalah protokol yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, yang sepakat untuk menukar suatu aset pada harga tertentu di suatu waktu di masa depan. Alat derivasi jenis ini banyak digunakan untuk dua tujuan: menghindari risiko dan mendapatkan keuntungan.
Bagaimana kontrak berjangka berfungsi?
Setelah membuka kontrak berjangka, trader perlu memperjelas tiga poin: jumlah aset yang diperdagangkan, harga transaksi, dan tenggat waktu penyelesaian. Ketika tiba hari jatuh tempo kontrak, trader harus menyelesaikan pengiriman aset atau dana sesuai kesepakatan. Namun, ada hal menarik di sini—kebanyakan trader tidak akan menunggu sampai kontrak benar-benar jatuh tempo. Mereka biasanya melakukan operasi terbalik di pasar dan menutup posisi untuk menghindari kewajiban penyelesaian fisik.
Tiga Pilihan untuk Perdagangan Berjangka
Setelah mendapatkan posisi futures, trader menghadapi tiga pilihan:
Jalan Satu: Penutupan Lindung Nilai — Ini adalah praktik yang paling umum. Buatlah transaksi yang bernilai setara dan berlawanan untuk mengimbangi posisi asli, dan segera menyelesaikannya.
Jalur Dua: Operasi Perpanjangan — Jika masih optimis terhadap pasar di masa depan, Anda dapat menutup kontrak saat ini dan kemudian membuka posisi kontrak untuk periode berikutnya. Dengan cara ini, Anda “melanjutkan” posisi yang ada ke masa depan yang lebih jauh.
Jalur Tiga: Penyerahan Langsung — Memegang sampai kontrak jatuh tempo, menyelesaikan pertukaran aset atau dana pada hari penyerahan.
Apa Perbedaan Antara Futures dan Derivasi Lain?
Futures sering dibandingkan dengan opsi, kontrak forward:
Apa saja aset yang dicakup oleh pasar futures?
Aset dasar dari kontrak berjangka beragam: mata uang fiat, saham, indeks, obligasi negara, mata uang kripto (termasuk Bitcoin), bahkan minyak, logam mulia, dan produk pertanian juga dapat diperdagangkan melalui futures.
Dua cara penyelesaian harus dipahami dengan jelas
Pengiriman fisik — Mengantarkan aset fisik yang sebenarnya kepada pembeli saat jatuh tempo.
Penyelesaian Tunai — Tidak melibatkan pemindahan fisik, hanya bertukar uang tunai yang sesuai. Misalnya, kontrak berjangka Bitcoin CME adalah model penyelesaian tunai, di mana yang diperdagangkan adalah kontrak berdasarkan harga pasar Bitcoin, bukan Bitcoin yang sebenarnya.
Bagaimana trader menganalisis pergerakan futures?
Untuk mendapatkan keuntungan di pasar berjangka, trader biasanya menggunakan dua pendekatan: menerapkan analisis teknis untuk melihat grafik, indikator, dan tren sejarah; menggabungkan analisis fundamental untuk memperhatikan berita pasar, perubahan kebijakan, dan hubungan penawaran dan permintaan. Kombinasi keduanya dapat meningkatkan tingkat kemenangan.