Semalam sebuah berita meledak di pasar—Bank Sentral Jepang untuk pertama kalinya dalam 17 tahun menaikkan suku bunga. Banyak orang mungkin merasa ini bukan masalah besar, tetapi hal ini bisa menjadi titik balik yang paling penting di tahun 2024.

Mengapa saya mengatakan itu? Karena ia memecahkan kabut "ketidakpastian" yang terakhir yang menggantung di atas kepala modal global.

Kamu pikirkan, dalam beberapa tahun terakhir, pola aliran dana global sangat tetap: begitu pasar bergejolak, semua orang berbondong-bondong masuk ke yen dan obligasi AS, kedua tempat ini seperti "pelabuhan aman". Tapi sekarang Jepang mulai menaikkan suku bunga, daya tarik dari "rumah aman" terbesar ini menurun drastis. Lalu, ke mana uang menganggur ini akan pergi? Jawabannya sangat jelas—aset berisiko dengan pertumbuhan tinggi.

Ini adalah apa yang disebut sebagai peralihan dari "mode perlindungan" ke "mode risiko". Emas telah memimpin dan memberikan sinyal yang paling jelas. Jika kemudian pasar saham AS dan Bitcoin dapat bersama-sama menembus level resistensi kunci, itu akan menjadi sinyal pemulihan likuiditas yang jelas, dan peluang perdagangan baru mungkin terbuka.

Yang lebih menarik adalah, selama proses ini, peran pasar kripto akan semakin penting. Sebagai barometer likuiditas global, Bitcoin kemungkinan akan menjadi salah satu penerima manfaat utama dari redistribusi dana ini. Ketika kebijakan Bank Sentral tradisional disesuaikan, nilai sistem keuangan terdesentralisasi berbasis blockchain yang tanpa batas sebagai "saluran likuiditas alternatif" akan semakin diperbesar.

Ringkasan sederhana: Kenaikan suku bunga Jepang telah menghancurkan kebiasaan lama modal global, likuiditas baru sedang diam-diam mengalir ke arah yang berbeda, dan Bitcoin serta pasar kripto diharapkan dapat mengambil manfaat dari situasi ini.