Belakangan ini pasar ramai membicarakan sebuah fenomena: Bank of Japan akhirnya memulai siklus kenaikan suku bunga, dari mendekati nol menjadi 0.75%. Angka ini tampak moderat, tetapi di baliknya tersembunyi arus bawah yang sedang mengubah kondisi dana global.
Inti masalah terletak pada skala perdagangan carry trade. Selama lebih dari sepuluh tahun terakhir, lembaga dan modal global memanfaatkan keunggulan biaya rendah yen, meminjam hampir 9 triliun dolar AS, lalu menginvestasikannya ke aset berpenghasilan tinggi di seluruh dunia—saham, obligasi, kripto, tanpa terkecuali. Uang ini menjadi kekuatan utama yang menopang valuasi berbagai aset berisiko.
Namun, perubahan sedang terjadi. Dengan kenaikan suku bunga di Jepang, "sumber pembiayaan termurah di dunia" ini mulai menutup. Jika selisih suku bunga Jepang-AS terus menyempit, dana carry trade sebesar 9 triliun dolar ini akan menghadapi tekanan untuk kembali ke dalam. Ini bukanlah guncangan besar dalam semalam, melainkan aliran likuiditas yang perlahan namun terus-menerus berlangsung dalam jangka panjang.
Lebih kompleks lagi adalah kontradiksi internal Jepang sendiri: bank sentral menaikkan suku bunga untuk menstabilkan nilai tukar dan harga, tetapi pemerintah sekaligus meningkatkan pengeluaran melalui anggaran tambahan besar, dan di masa depan akan memperluas anggaran militer. Akumulasi utang yang semakin besar ini menimbulkan risiko terhadap penyesuaian kebijakan di masa mendatang.
Dalam jangka pendek, pasar mungkin bereaksi lambat terhadap hal ini, tetapi jejak ini patut dipantau. Ketika variabel dasar likuiditas global mulai berubah, baik pasar keuangan tradisional maupun pasar kripto, logika valuasi akan secara diam-diam mengalami pergeseran. Aliran dana, adalah kunci untuk memahami denyut pasar yang sebenarnya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
1
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
PhantomMiner
· 13jam yang lalu
$9 triliun dalam tekanan reshoring, gelombang ini memang perlahan akan muncul.
Carry trade adalah kekuatan pendorong di belakang layar, dan sudah lama terlambat untuk menyesuaikan.
Langkah Bank of Japan telah lama kuat.
Perasaan likuiditas puncak semakin kuat.
Segera setelah siklus kenaikan suku bunga dimulai, sisi modal tidak begitu longgar.
Ini adalah bahaya tersembunyi nyata dari pasar mata uang.
Pengambilan darah yang lambat lebih mematikan daripada anjlok.
Jepang tidak bisa mengatasinya sendiri, bagaimana pasar bisa stabil.
Kuncinya adalah melihat bagaimana perbedaan suku bunga antara Jepang dan Amerika Serikat berjalan.
Pesanan 9 triliun dikatakan sebagai arus balik, dan Anda harus panik.
Belakangan ini pasar ramai membicarakan sebuah fenomena: Bank of Japan akhirnya memulai siklus kenaikan suku bunga, dari mendekati nol menjadi 0.75%. Angka ini tampak moderat, tetapi di baliknya tersembunyi arus bawah yang sedang mengubah kondisi dana global.
Inti masalah terletak pada skala perdagangan carry trade. Selama lebih dari sepuluh tahun terakhir, lembaga dan modal global memanfaatkan keunggulan biaya rendah yen, meminjam hampir 9 triliun dolar AS, lalu menginvestasikannya ke aset berpenghasilan tinggi di seluruh dunia—saham, obligasi, kripto, tanpa terkecuali. Uang ini menjadi kekuatan utama yang menopang valuasi berbagai aset berisiko.
Namun, perubahan sedang terjadi. Dengan kenaikan suku bunga di Jepang, "sumber pembiayaan termurah di dunia" ini mulai menutup. Jika selisih suku bunga Jepang-AS terus menyempit, dana carry trade sebesar 9 triliun dolar ini akan menghadapi tekanan untuk kembali ke dalam. Ini bukanlah guncangan besar dalam semalam, melainkan aliran likuiditas yang perlahan namun terus-menerus berlangsung dalam jangka panjang.
Lebih kompleks lagi adalah kontradiksi internal Jepang sendiri: bank sentral menaikkan suku bunga untuk menstabilkan nilai tukar dan harga, tetapi pemerintah sekaligus meningkatkan pengeluaran melalui anggaran tambahan besar, dan di masa depan akan memperluas anggaran militer. Akumulasi utang yang semakin besar ini menimbulkan risiko terhadap penyesuaian kebijakan di masa mendatang.
Dalam jangka pendek, pasar mungkin bereaksi lambat terhadap hal ini, tetapi jejak ini patut dipantau. Ketika variabel dasar likuiditas global mulai berubah, baik pasar keuangan tradisional maupun pasar kripto, logika valuasi akan secara diam-diam mengalami pergeseran. Aliran dana, adalah kunci untuk memahami denyut pasar yang sebenarnya.