Bank of Japan semalam menaikkan suku bunga, banyak orang menunggu untuk melihat pasar jatuh. Hasilnya? Pasar tenang seperti kolam mati, tidak ada sedikit pun gerakan. Di balik ketenangan yang tampak aneh ini, sebenarnya ada arus bawah yang mengalir—satu sisi adalah Bank of Japan yang perlahan menutup "gerbang utama" likuiditas global, sementara sisi lain adalah dana dari lembaga besar di Eropa dan Amerika yang terus-menerus mengalir ke pasar aset digital. Dua kekuatan besar ini beradu kekuatan, investor ritel terjebak di tengah, dan sedikit kelalaian bisa membuat mereka menjadi korban gelombang kejutan.

Dengan memahami situasi ini, Anda akan menyadari satu hal: dalam masa pertarungan besar antara dana besar dan kebijakan bank sentral ini, daripada sekadar memprediksi siapa yang akan menang atau kalah, lebih baik menyiapkan "pelabuhan perlindungan" untuk aset Anda terlebih dahulu. Inilah keunggulan stablecoin.

Ketika kebijakan makro dan pertarungan lembaga menyebabkan arah pasar tidak pasti dan berayun-ayun, keunggulan stablecoin menjadi sangat jelas. Ia tidak bergantung pada tebakan kapan badai akan datang, melainkan langsung menyediakan pilihan untuk tetap stabil saat badai melanda. Melalui jaminan cadangan berlebih dan mekanisme transparansi di blockchain, stablecoin memastikan nilai aset Anda tidak cepat terdepresiasi karena fluktuasi emosi pasar jangka pendek atau pengetatan likuiditas mendadak—ini sangat sulit dilakukan oleh mata uang kripto tunggal, bahkan Bitcoin, dalam kondisi ekstrem sekalipun.

Cara yang lebih cerdas adalah menempatkan stablecoin ke dalam berbagai skenario penghasilan di ekosistem. Anda bisa menjaga modal pokok sekaligus membuat aset terus menghasilkan pendapatan secara stabil. Inilah serangan defensif yang sesungguhnya: saat orang lain masih bingung siapa yang akan menang antara lembaga dan bank sentral, aset stabil Anda sudah diam-diam bertambah nilai.