Waktu kembali ke krisis keuangan tahun 2008, saat itu, semua orang sangat tidak percaya pada bank dan sistem keuangan terpusat. Pada saat ini, seorang tokoh misterius bernama “Satoshi Nakamoto” (hingga sekarang tidak ada yang tahu siapa dia) menerbitkan sebuah makalah, mengusulkan sebuah ide: “Bisakah kita membuat uang elektronik yang tidak bergantung pada bank, tidak bergantung pada pemerintah, dan sepenuhnya berjalan melalui jaringan peer-to-peer dan kriptografi?” Kemudian, pada Januari 2009, jaringan Bitcoin diam-diam diluncurkan. Versi perangkat lunak pertama dan blok pertama (blok genesis) bahkan menyisipkan sebuah kalimat: “The Times 03/Jan/2009 Chancellor on brink of second bailout for banks” (mengkritik berita bailout pemerintah Inggris saat itu). Maknanya sangat jelas: keuangan tradisional sering bermasalah, mari kita coba yang baru. Pada tahap awal: Hanya programmer dan penggemar kriptografi yang melakukan “penambangan”, cukup dengan CPU komputer. Pada 2010, seseorang menukar 10.000 Bitcoin dengan dua pizza (sekarang terlihat seperti tragedi legenda😂), ini adalah kali pertama muncul “harga”. Beberapa poin penting perkembangan: 1. Masa Penyebaran Ide (2011-2013): semakin banyak orang merasa konsep “mata uang desentralisasi” keren, muncul bursa dan koin tiruan. Harga naik dari beberapa dolar ke ratusan dolar, tetapi juga disertai pencurian oleh hacker dan kebangkrutan bursa (misalnya insiden Mt. Gox). 2. Masa Kesadaran Publik (sekitar 2017): Bitcoin mulai dikenal luas, ICO (Initial Coin Offering) membuat harga koin melonjak mendekati 20.000 dolar, tetapi juga menarik perhatian regulasi global. 3. Masa Masuknya Institusi (setelah 2020): pandemi dan pelonggaran kebijakan, perusahaan besar dan dana mulai menganggap Bitcoin sebagai “emas digital”, mencapai lebih dari 60.000 dolar pada 2021. Pada saat yang sama, diskusi tentang derivatif dan ETF juga meningkat. 4. Sekarang: harga berfluktuasi besar, tetapi ekosistem semakin kompleks—selain spekulasi, ada DeFi (keuangan terdesentralisasi), NFT, Layer2 scaling dan lain-lain. Sikap berbagai negara berbeda, ada yang melarang, ada yang mengatur secara legal. Karakteristik inti tetap sama: - Total pasokan 21 juta koin, didistribusikan melalui “penambangan”, dengan pengurangan setengah produksi setiap empat tahun (ini sumber dari “periode pengurangan setengah” yang sering diperdebatkan). - Catatan transaksi tersimpan di buku besar publik (blockchain), tetapi alamatnya anonim. - Tidak ada pengontrol pusat, aturan ditentukan oleh kode dan konsensus. Perdebatan juga tidak pernah berhenti: - Pendukung mengatakan: ini adalah “kebebasan finansial”, “aset anti-inflasi”. - Penentang mengatakan: volatilitas terlalu besar, konsumsi energi tinggi, mudah digunakan untuk transaksi ilegal. Singkatnya, Bitcoin dari sebuah makalah berubah menjadi fenomena keuangan bernilai triliunan, di baliknya sebenarnya adalah kisah “ketidakpercayaan terhadap sistem terpusat” + “keyakinan teknologi” + “gelombang spekulasi”. Sekarang, Bitcoin bukan lagi “mainan geek”, melainkan sebuah keberadaan yang tak terhindarkan dalam sistem keuangan—ada yang membencinya, ada yang mencintainya, tetapi hampir tidak ada yang bisa mengabaikannya.$BTC
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
比特币啊,说来特别像一部“神秘极客逆袭全球”的剧本。
Waktu kembali ke krisis keuangan tahun 2008, saat itu, semua orang sangat tidak percaya pada bank dan sistem keuangan terpusat. Pada saat ini, seorang tokoh misterius bernama “Satoshi Nakamoto” (hingga sekarang tidak ada yang tahu siapa dia) menerbitkan sebuah makalah, mengusulkan sebuah ide: “Bisakah kita membuat uang elektronik yang tidak bergantung pada bank, tidak bergantung pada pemerintah, dan sepenuhnya berjalan melalui jaringan peer-to-peer dan kriptografi?”
Kemudian, pada Januari 2009, jaringan Bitcoin diam-diam diluncurkan. Versi perangkat lunak pertama dan blok pertama (blok genesis) bahkan menyisipkan sebuah kalimat: “The Times 03/Jan/2009 Chancellor on brink of second bailout for banks” (mengkritik berita bailout pemerintah Inggris saat itu). Maknanya sangat jelas: keuangan tradisional sering bermasalah, mari kita coba yang baru.
Pada tahap awal:
Hanya programmer dan penggemar kriptografi yang melakukan “penambangan”, cukup dengan CPU komputer. Pada 2010, seseorang menukar 10.000 Bitcoin dengan dua pizza (sekarang terlihat seperti tragedi legenda😂), ini adalah kali pertama muncul “harga”.
Beberapa poin penting perkembangan:
1. Masa Penyebaran Ide (2011-2013): semakin banyak orang merasa konsep “mata uang desentralisasi” keren, muncul bursa dan koin tiruan. Harga naik dari beberapa dolar ke ratusan dolar, tetapi juga disertai pencurian oleh hacker dan kebangkrutan bursa (misalnya insiden Mt. Gox).
2. Masa Kesadaran Publik (sekitar 2017): Bitcoin mulai dikenal luas, ICO (Initial Coin Offering) membuat harga koin melonjak mendekati 20.000 dolar, tetapi juga menarik perhatian regulasi global.
3. Masa Masuknya Institusi (setelah 2020): pandemi dan pelonggaran kebijakan, perusahaan besar dan dana mulai menganggap Bitcoin sebagai “emas digital”, mencapai lebih dari 60.000 dolar pada 2021. Pada saat yang sama, diskusi tentang derivatif dan ETF juga meningkat.
4. Sekarang: harga berfluktuasi besar, tetapi ekosistem semakin kompleks—selain spekulasi, ada DeFi (keuangan terdesentralisasi), NFT, Layer2 scaling dan lain-lain. Sikap berbagai negara berbeda, ada yang melarang, ada yang mengatur secara legal.
Karakteristik inti tetap sama:
- Total pasokan 21 juta koin, didistribusikan melalui “penambangan”, dengan pengurangan setengah produksi setiap empat tahun (ini sumber dari “periode pengurangan setengah” yang sering diperdebatkan).
- Catatan transaksi tersimpan di buku besar publik (blockchain), tetapi alamatnya anonim.
- Tidak ada pengontrol pusat, aturan ditentukan oleh kode dan konsensus.
Perdebatan juga tidak pernah berhenti:
- Pendukung mengatakan: ini adalah “kebebasan finansial”, “aset anti-inflasi”.
- Penentang mengatakan: volatilitas terlalu besar, konsumsi energi tinggi, mudah digunakan untuk transaksi ilegal.
Singkatnya, Bitcoin dari sebuah makalah berubah menjadi fenomena keuangan bernilai triliunan, di baliknya sebenarnya adalah kisah “ketidakpercayaan terhadap sistem terpusat” + “keyakinan teknologi” + “gelombang spekulasi”. Sekarang, Bitcoin bukan lagi “mainan geek”, melainkan sebuah keberadaan yang tak terhindarkan dalam sistem keuangan—ada yang membencinya, ada yang mencintainya, tetapi hampir tidak ada yang bisa mengabaikannya.$BTC