

Sebuah crypto exchange yang berbasis di Hong Kong mengumumkan penghentian operasinya secara permanen setelah lima tahun empat bulan beroperasi. Perusahaan mengungkapkan tiga faktor utama di balik keputusan ini.
Faktor pertama adalah penghentian operasi secara paksa pada tahun 2022. Pada tahun sebelumnya, seorang eksekutif platform terlibat dalam proyek crypto yang dinilai sebagai tindak kriminal oleh aparat penegak hukum. Meski platform dinyatakan tidak bersalah dan eksekutif tersebut telah keluar, otoritas tetap menyita dana exchange dan memanggil pejabat tertentu ke pengadilan, sehingga operasi terhenti sementara.
Faktor kedua berkaitan dengan runtuhnya dan menurunnya kepercayaan terhadap exchange terpusat. Insiden besar di industri serta depresiasi sejumlah stablecoin saat gejolak sektor keuangan memicu penarikan dana besar-besaran dari platform terpusat. Perusahaan mengakui terkena dampak arus keluar dana ini, yang mencerminkan tren industri secara luas.
Faktor ketiga adalah meningkatnya serangan siber dari pelaku pasar yang beritikad buruk, yang menyebabkan kerugian finansial besar. Serangan-serangan ini merusak keamanan exchange sekaligus kepercayaan pengguna.
Platform juga menyatakan bahwa menurunnya minat terhadap exchange terpusat akan mendorong industri untuk "mengadopsi regulasi atau bertransisi ke desentralisasi yang lebih besar," menandakan perubahan fundamental dalam ekosistem crypto.
Melalui pengumuman resminya, platform menegaskan bahwa pengguna wajib menarik aset sebelum batas waktu yang ditentukan. Namun, sejak pengumuman penutupan, banyak pengguna mengalami kesulitan mengakses dana mereka.
Keluhan pengguna bermunculan di media sosial. Ada yang bertanya, "Bagaimana kami dapat menarik dana jika fitur withdrawal dinonaktifkan? Mohon aktifkan withdrawal agar kami bisa mengakses aset." Beberapa pengguna mengunggah tangkapan layar yang menunjukkan fitur withdrawal tidak tersedia. Meski banyak laporan muncul, pihak platform belum memberikan tanggapan atas kendala penarikan yang dialami pengguna sehingga menambah kekhawatiran komunitas.
Penutupan platform ini setelah lima tahun menjadi momen penting dalam industri cryptocurrency. Tekanan regulasi, hilangnya kepercayaan terhadap exchange terpusat akibat sejumlah kasus besar, serta lonjakan serangan siber mendorong keputusan perusahaan. Kendala teknis dalam proses withdrawal selama penutupan menyoroti tantangan berkelanjutan di sektor ini. Kasus ini menegaskan urgensi penguatan regulasi dan keamanan, serta percepatan transisi menuju solusi yang lebih terdesentralisasi.











